Analisis Semiotik John Fiske tentang Hubungan Toxic pada Podcast Denny Sumargo “Saya Minta Keadilan… CUKUP!!”

Authors

  • Lira Gandhis Laxmibey Universitas Merdeka Madiun
  • Maria Magdalena Widiantari Universitas Merdeka Madiun
  • Zulin Nurchayati Universitas Merdeka Madiun

Keywords:

Semiotics, John Fiske, Podcast

Abstract

Kajian komunikasi semiotika John Fiske menjadi alat analisis yang relevan untuk memahami bagaimana makna dibangun dan dikomunikasikan melalui media. Teori Fiske menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan budaya dalam menganalisis makna yang terkandung dalam sebuah teks media, seperti podcast. Dengan menggunakan pendekatan semiotik ini, penelitian bertujuan untuk mengetahui makna hubungan toxic dan konsep keadilan pada podcast youtube Denny Sumargo dengan Judul “SAYA MINTA KEADILAN… CUKUP!!”. metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang menggunakan analisis semiotik model John Fiske. Data dianalisis berdasarkan ketiga level semiotika Fiske, melibatkan teks dialog, bahasa, dan visual. Hasil penelitian didapatkan bahwa dalam konteks analisis semiotika John Fiske, ada tiga tingkatan utama yang digunakan untuk mendalami hubungan toxic antara Laura Anna dan Gaga yaitu adalah realitas, representasi dan ideologi. Realitas yang muncul dari perbincangan di podcast adalah ketimpangan hubungan Laura dan Gaga.Pada tingkatan representasi, percakapan tersebut mencerminkan dinamika hubungan yang tidak sehat melalui simbol dan tindakan. Pada tingkatan ideologi, perbincangan ini menyampaikan pesan bahwa hubungan yang sehat membutuhkan komitmen dan dukungan yang setara dari kedua belah pihak. Disimpulkan bahwa analisis semiotik tentang hubungan toxic pada podcast Denny Sumargo “Saya Minta Keadilan… CUKUP!!” sesuai dengan teori John Fiske. Disarankan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak hubungan toxic melalui edukasi dan media.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anis, D. D. N. (2021, December 11). Ciri Toxic Relationship dalam Perspektif Psikologi. Kumparan. https://kumparan.com/daffa-dania-nur-anis-2021/ciri-toxic-relationship-dalam-perspektif-psikologi-1x5Ynzfx3Un/2

Azizah, N. (2021). Aliran Feminis dan Teori Kesetaraan Gender dalam Hukum. SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies, 1(1).

Carelius, A., & Setiadarma, A. (2024). Representasi Bahaya Penggunaan Media Sosial Dalam Film The Cyber Hell: Exposing An Internet Horror (Kajian Semiotika John Fiske). Ikraith-Humaniora, 8(3).

Darmansyah, A. S. (2023). Sosiologi Kritis Teori Sosiologi Michel Foucault. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora (KAGANGA), 6(1).

Malayati, R. M., & Masruroh, S. A. (2024). PENDAMPINGAN PRODUKSI PODCAST YOUTUBE UNTUK MENDEKATKAN TEKNOLOGI PADA SISWA MADRASAH NAUNGAN PESANTREN. As-Sidanah : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(1), 34–59. https://doi.org/10.35316/assidanah.v6i1.34-59

Permatasyari, A. (2021). Perkembangan Komunikasi Massa. Jurnal Prosiding 1(1).

Sulistyowati, R. A. (2024). Studi Netnografi Respon Warganet mengenai Toxic Relationship pada Video Youtube Penyintas #BukanSayangNamanya. Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(2).

Vera, N. (2022). Semiotika Dalam Riset Komunikasi (2nd ed.). Ghalia Indonesia.

Wibowo, H. S. (2023). Membongkar Perilaku Toxic dalam Pergaulan: Mengatasi Toksin dalam Hubungan anda. Tiram Media.

Downloads

Published

2025-09-02

How to Cite

Lira Gandhis Laxmibey, Maria Magdalena Widiantari, & Zulin Nurchayati. (2025). Analisis Semiotik John Fiske tentang Hubungan Toxic pada Podcast Denny Sumargo “Saya Minta Keadilan… CUKUP!!”. KOMVERSAL, 7(2), 367–377. Retrieved from https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2246