KOMVERSAL https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal <p><strong>Komversal : Jurnal Komunikasi Universal </strong>adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Hubungan Masyarakat Politeknik LP3I yang terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan <strong>Februari </strong>dan<strong> September</strong>. Jurnal ini berisi kajian hasil penelitian dan pemikiran kontemporer Ilmu Komunikasi dalam berbagai sudut pandang.</p> <p>Setiap naskah yang diterima oleh editor <strong>Komversal : Jurnal Komunikasi Universal</strong><strong>&nbsp;</strong>akan melewati proses review dengan sistem double-blind review, artinya baik penulis maupun reviewer tidak saling mengetahui. Setiap artikel memiliki nomor DOI dengan prefix.</p> <p><strong>Print ISSN : 2477-8028 | e-ISSN : 2502-6151</strong></p> Program Studi Hubungan Masyarakat Politeknik LP3I en-US KOMVERSAL 2477-8028 Analisis Cyberbullying di Media Sosial pada Akun Instagram @kpu_ri https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2256 <p class="Komversal18ABSTRAKBodiInd" style="margin-top: 0cm; line-height: normal;"><span lang="IN">Cyberbullying telah menjadi salah satu masalah utama dalam penggunaan media sosial, terutama dalam konteks komunikasi publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis analisis bentuk-bentuk Cyberbullying yang terjadi di media sosial pada akun Instagram @kpu_ri. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik analisis menggunakan teknik analisis konten Krippendorff yang terdiri dari proses pengadaan data, kategori, penyajian dan analisis data, serta pembuatan kesimpulan yang selanjutnya disajikan dalam bentuk uraian naratif. Data dikumpulkan melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas komentar dipenuhi dengan tanggapan-tanggapan negatif yang dalam teori Willard dikategorikan dalam bentuk-bentuk <em>cyberbullying </em>seperti<em> flaming, harassment</em>, dan<em> denigration</em>. Dampak dari<em> cyberbullying </em>ini mencakup potensi menurunnya kepercayaan publik terhadap lembaga penyelenggara pemilu, serta terganggunya komunikasi yang sehat di ruang digital. Penelitian ini merekomendasikan adanya kampanye edukasi melalui media sosial agar dapat memberikan arahan bagi masyarakat dan meningkatkan kepercayaan publik. </span></p> Fitra Diana Herawati Diana Nunik Hariyani Zulin Nurchayati Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-02 2025-09-02 7 2 340 351 10.38204/komversal.v7i2.2256 Efektivitas Akun Instagram @Halomadiun Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Seputar Madiun https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2262 <p>Internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, termasuk dalam memperoleh informasi melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mrngukur efektivitas akun Instagram @halomadiun dalam memenuhi kebutuhan informasi seputar Madiun. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data yaitu metode kuantitatif dengan teknik analisis hubungan (asosiatif). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian ini mengukur efektivitas berdasarkan enam indikator: penerima, isi pesan, media komunikasi, format pesan, sumber pesan, dan ketepatan waktu. Hasil yang didapatkan yaitu dari hasil olah data uji korelasi dengan hasil nilai koefisien korelasi (r) 0,582. Dengan demikian akun Instagram @halomadiun efektif dalam memenuhi kebutuhan informasi seputar Madiun dengan memiliki keefektifan sebesar 33,8%.</p> Emilia Cahya Nunik Hariyani Veny Ari Sejati Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-02 2025-09-02 7 2 352 364 10.38204/komversal.v7i2.2262 Eksistensi Media Cetak di Palembang https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2236 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The rapid development of the internet has brought major changes in the way people access various types of media, especially through devices such as cellphones or gadgets. The presence of digital platforms that are more practical, fast, and easy to access makes people slowly leave print media. This research adopts a descriptive quantitative approach with data collection techniques in the form of questionnaires distributed through Google Form. The results of this study show that although digital media is increasingly dominating, print media is still considered relevant and has a place in the midst of a rapidly growing digital era. Of the 20 respondents involved, 13 agreed that print media can still exist despite rapid social and technological changes. Other results show that most respondents agree that to survive in the era of globalization, print media needs to transform to a digital platform. A total of 17 out of 20 respondents or around 85% agreed that the transition of print media to digital platforms will help the media survive and remain relevant. In addition, the results of this questionnaire also show that digital media has a huge influence, especially among generation Z, which includes students of the Faculty of Economics UIGM Palembang. Generation Z, which is known to be very familiar with technology and the internet, prefers to use digital media to get the latest information because of its speed and convenience. This research concludes that to survive amidst the rapid development of information technology, print media needs to adopt digital innovation.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pesatnya perkembangan internet membawa perubahan besar dalam cara masyarakat mengakses berbagai jenis media, terutama melalui perangkat seperti ponsel atau gadget. Hadirnya platform digital yang lebih praktis, cepat, dan mudah diakses membuat masyarakat pelan-pelan meninggalkan media cetak. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner yang dibagikan melalui Google Form. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun media digital semakin mendominasi, media cetak masih dianggap relevan dan memiliki tempat di tengah era digital yang berkembang pesat. Dari 20 responden yang terlibat, 13 orang menyatakan setuju bahwa media cetak masih bisa eksis meskipun terjadi perubahan sosial dan teknologi yang sangat cepat. Hasil lain menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa untuk bertahan di era globalisasi, media cetak perlu bertransformasi ke platform digital. Sebanyak 17 dari 20 responden atau sekitar 85% setuju bahwa peralihan media cetak ke platform digital akan membantu media tersebut tetap bertahan dan relevan. Selain itu, dari hasil kuesioner ini juga terlihat bahwa media digital memiliki pengaruh yang sangat besar, khususnya di kalangan generasi Z, yang mencakup mahasiswa Fakultas Ekonomi UIGM Palembang. Generasi Z yang dikenal sangat akrab dengan teknologi dan internet, lebih memilih menggunakan media digital untuk mendapatkan informasi terkini karena kecepatan dan kemudahannya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk tetap bertahan di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, media cetak perlu mengadopsi inovasi digital.</p> Rizka Pratiwi Utami Hamzah Palalloi Budi Santoso Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-02 2025-09-02 7 2 365 375 10.38204/komversal.v7i2.2236 Analisis Semiotik John Fiske tentang Hubungan Toxic pada Podcast Denny Sumargo “Saya Minta Keadilan… CUKUP!!” https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2246 <p>Kajian komunikasi semiotika John Fiske menjadi alat analisis yang relevan untuk memahami bagaimana makna dibangun dan dikomunikasikan melalui media. Teori Fiske menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan budaya dalam menganalisis makna yang terkandung dalam sebuah teks media, seperti podcast. Dengan menggunakan pendekatan semiotik ini, penelitian bertujuan untuk mengetahui makna hubungan <em>toxic</em> dan konsep keadilan pada podcast youtube Denny Sumargo dengan Judul “SAYA MINTA KEADILAN… CUKUP!!”. metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang menggunakan analisis semiotik model John Fiske. Data dianalisis berdasarkan ketiga level semiotika Fiske, melibatkan teks dialog, bahasa, dan visual. Hasil penelitian didapatkan bahwa dalam konteks analisis semiotika John Fiske, ada tiga tingkatan utama yang digunakan untuk mendalami hubungan <em>toxic</em> antara Laura Anna dan Gaga yaitu adalah realitas, representasi dan ideologi. Realitas yang muncul dari perbincangan di podcast adalah ketimpangan hubungan Laura dan Gaga.Pada tingkatan representasi, percakapan tersebut mencerminkan dinamika hubungan yang tidak sehat melalui simbol dan tindakan. Pada tingkatan ideologi, perbincangan ini menyampaikan pesan bahwa hubungan yang sehat membutuhkan komitmen dan dukungan yang setara dari kedua belah pihak. Disimpulkan bahwa analisis semiotik tentang hubungan <em>toxic</em> pada podcast Denny Sumargo “Saya Minta Keadilan… CUKUP!!” sesuai dengan teori John Fiske. Disarankan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak hubungan <em>toxic</em> melalui edukasi dan media.</p> Lira Gandhis Laxmibey Maria Magdalena Widiantari Zulin Nurchayati Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-02 2025-09-02 7 2 376 387 10.38204/komversal.v7i2.2246 Dampak Trash Talking dalam Mobile Legends: Bang Bang terhadap Kualitas Pertemanan https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2261 <p>Playing the MLBB online game can have a positive and negative influence on the behavior of teenagers who play it, which can lead to aggressive behavior. This is because the game contains elements of violence, such as hitting opposing characters, shooting using weapons, tearing apart using swords, and much more. This research aims to find out whether trash-talking in the game Mobile Legends: Bang Bang also has an impact on the quality of friendships with fellow gamers and the quality of friendships with non-gamers. This research uses descriptive quantitative research. The subjects in the research were teenagers from the same group hanging out, both gamers and non-gamers, totaling 17 gamer respondents and 17 non-gamer respondents. Data collection was carried out by distributing questionnaires via Google Form and then analyzed using the independent sample t-test. The research results show that the impact of trash talking on the quality of friendships between gamers is included in the good category where the majority of respondents gave 3 points to the answers given and the impact of trash talking on the quality of friendships with non-gamers is included in the good category where non-gamer respondents are able to balance it. discussions with groups of gamers</p> Febi Rizky Bona Lestari Widiantari Maria Magdalena Abdat Fikri Hasan Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-02 2025-09-02 7 2 388 397 10.38204/komversal.v7i2.2261 Strategi Komunikasi Humas Bea Cukai Bogor Dalam Menangkal Berita Hoaks Menggunakan Whatsapp https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2293 <p>ABSTRACT</p> <p><em>This research analyzes the communication strategy of the Public Relations Division of Bea Cukai Bogor in countering hoaxes using WhatsApp. The research uses a qualitative descriptive approach with data collection techniques through in-depth interviews, observations, literature studies, and documentation. The theory used is the four-step Public Relations strategy theory by Cutlip, Center, and Broom, which includes fact-finding, planning and programming, action and communication, and evaluation. Additionally, this study also uses SWOT analysis to identify strengths, weaknesses, opportunities, and threats in the first step of the Public Relations strategy theory, which is fact-finding. The purpose of this study is to analyze the communication strategy of Bogor Customs in countering hoax news using WhatsApp and to identify the challenges faced by Bogor Customs in implementing communication strategies to counter hoax news using WhatsApp. The results show that the use of WhatsApp is effective as a communication tool with the public, especially in clarifying hoax news, building public trust, and reducing the spread of hoaxes. However, in its implementation, several challenges exist, such as the high frequency and limited operational hours, the variety of hoax types circulating, consistency in message style, low public literacy levels, and evaluation being quantitative. In conclusion, the use of an appropriate and sustainable communication strategy is crucial for maintaining the positive image of Bogor Customs and minimizing the spread of hoax news in the community.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: communication strategy, hoax, public relations, swot analysis, whatsapp</em></p> Berliannisa Dwiyanti Ika Sartika Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 398 409 10.38204/komversal.v7i2.2293 Pengaruh Penggunaan Instagram terhadap Partisipasi Politik Generasi Muda pada Pilkada 2024 di Kabupaten Karawang https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2335 <p class="s19"><span class="s17"><span class="bumpedFont15">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial Instagram terhadap partisipasi pemilih pemula pada Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Karawang. Pendekatan penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode survei terhadap 100 responden pemilih pemula. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penggunaan Instagram yang diukur melalui tiga indikator: intensitas penggunaan, isi konten yang diakses, dan hubungan interaktif. Sementara variabel dependen adalah partisipasi pemilih pemula yang diukur berdasarkan aktivitas elektoral. Teori utama yang digunakan adalah </span></span><span class="s18"><span class="bumpedFont15">Uses and Effect</span></span><span class="s17"><span class="bumpedFont15">, yang menitikberatkan pada dampak penggunaan media terhadap perilaku khalayak. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar pemilih pemula menggunakan Instagram sebagai sumber informasi politik dan sarana interaksi politik. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa ketiga indikator penggunaan Instagram berpengaruh positif terhadap peningkatan partisipasi pemilih pemula. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Instagram merupakan media yang efektif dalam membentuk kesadaran dan keterlibatan politik generasi muda dalam kontestasi demokrasi lokal.</span></span></p> <p class="s21"><span class="s20"><span class="bumpedFont15">Kata Kunci</span></span><span class="s3"><span class="bumpedFont15">:</span></span> <span class="s3"><span class="bumpedFont15">Instagram, Pemilih Pemula, Partisipasi Politik, Pilkada, </span></span><span class="s14"><span class="bumpedFont15">Uses and Effect</span></span></p> Dita Wianda Rescanila Firdaus Yuni Dharta Hendry Roris P. Sianturi Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-02 2025-09-02 7 2 410 421 10.38204/komversal.v7i2.2335 Strategi Humas Diskominfo Kabupaten Bogor dalam Pengelolaan Keterbukaan Informasi Publik https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2305 <p>Pengelolaan keterbukaan informasi publik merupakan aspek penting dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Divisi Humas Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor dalam mengelola keterbukaan informasi publik, menganalisis strategi yang diterapkan oleh humas dalam pengelolaan keterbukaan informasi publik, serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh humas dalam pengelolaan keterbukaan informasi publik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menujukkan bahwa Divisi Humas berperan sentral sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat dalam menyampaikan informasi secara proaktif dan membangun kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah. Strategi komunikasi humas yang diterapkan oleh humas mencakup analisis agenda setting, pemilihan media yang sesuai dengan segmentasi audiens, serta evaluasi efektivitas pesan. Namun, humas menghadapi tantangan utama dalam bentuk kesenjangan informasi, terutama di wilayah pedesaan, serta keterbatasan sumber daya.</p> Manda Nur Iryanti Habibah Rici Tri Harpin Pranata Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 422 435 10.38204/komversal.v7i2.2305 Analisa Komunikasi Persuasif Pada Akun Instagram @Dinamisbiropsikologi Dalam Mengatasi Stigma Penyakit Mental https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2457 <p>Mental illness stigma remains a major barrier in addressing mental health disorders, especially among Generation Z in Indonesia. Social media, particularly educational accounts like @dinamisbiropsikologi, plays a crucial role in disseminating accurate information and raising public awareness to reduce this stigma. A qualitative descriptive content analysis of the five highest-engagement posts on this account revealed various persuasive communication techniques used to attract attention and build emotional connections with the audience. The association technique, which links messages to cultural values and personal experiences, proved most effective with the highest engagement in the content titled “About Someone’s Character.” Other techniques such as integrity, red herring, reward, and focus also strengthened the messages and audience responses. This contextual and relevant persuasive approach has the potential to be an effective communication strategy for education and stigma reduction of mental health disorders among Generation Z through social media.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> Dilla Amalia Agus Triyono Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 436 449 10.38204/komversal.v7i2.2457 Penulisan Press Release pada Website Kemenko PMK sebagai Media Informasi Publik https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2318 <p>Providing public information is an obligation of public bodies. Based on the results of the <br>2024 Public Information Openness Index (IKIP) held by Komisi Informasi Pusat (KIP), access <br>and dissemination of information indicator has a score of 77.48. Meanwhile, the <br>transparency indicator score is 72.18. This figure is in the moderate category and still needs <br>to be improved. The Coordinating Ministry for Human Development and Culture is one of the <br>public bodies that is obliged to support information transparency through the production of <br>press releases. The study aims to analyze the process of writing press releases on the <br>Coordinating Ministry for Human Development and Culture website as a public information <br>media. The study uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques are <br>carried out through interviews, observations, active participation, and literature studies. <br>The results of the study show that the overall management of press releases consists of pre<br>production, writing (production), and post-production stages. The Coordinating Ministry for <br>Human Development and Culture uses writing strategies, such as the inverted pyramid <br>technique and writing guidelines in press release production. There are challenges in <br>reaching a wide audience, so a strategy of adapting press releases to various media is <br>applied.</p> Alexandre Rachel Lowu Guruh Ramdani Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 450 464 10.38204/komversal.v7i2.2318 Konstruksi Makna Ibu Perokok di Kabupaten Karawang https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2393 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna merokok bagi ibu rumah tangga perokok dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Fokus utama penelitian adalah memahami motif-motif yang melatar belakangi kebiasaan merokok, bagaimana para ibu memaknai aktivitas tersebut, serta bagaimana mereka memaknai diri mereka sendiri sebagai perokok. Teori fenomenologi digunakan untuk menggali pengalaman subjektif ibu perokok secara mendalam, sementara teori konstruksi sosial atas realitas dari Berger dan Luckmann digunakan untuk menjelaskan bagaimana makna merokok terbentuk melalui proses eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi dalam interaksi sosial mereka. Temuan penelitian menunjukkan bahwa motif merokok muncul karena pengaruh keluarga dan lingkungan sosial, baik sebagai bentuk adaptasi maupun respons terhadap tekanan hidup. Merokok dimaknai sebagai sarana untuk mengurangi stres, mencari ketenangan, dan sebagai bentuk pelarian dari beban emosional. Para ibu perokok memaknai diri mereka sebagai individu yang bertanggung jawab, percaya diri, dan dalam beberapa kasus, menyadari ketergantungannya sebagai perokok candu. Aktivitas merokok bagi mereka bukan sekadar kebiasaan, tetapi telah menjadi bagian dari identitas diri dan cara mereka mengelola tekanan hidup. Hasil ini menunjukkan bahwa makna merokok dibentukmelalui pengalaman personal dan interaksi sosial yang terus-menerus. <br>Kata Kunci: Fenomena, Ibu Perokok, Konstruksi Makna</p> Herawati Nurfadila Wahyu Utamidewi Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 465 477 10.38204/komversal.v7i2.2393 Implementation Of Organizational Communication In The Umkm Program At The Chamber Of Commerce And Industry (Kadin) Of Bandung City https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2586 <p><em>This research discusses the implementation of organizational communication at the Bandung City Chamber of Commerce and Industry (KADIN) in supporting the development of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). Effective organizational communication is crucial for maintaining coordination among members, strengthening stakeholder involvement, and ensuring that policies and programs are implemented according to their objectives. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews, observation, and document analysis to understand how communication is applied within the organization. The research findings indicate that KADIN Bandung City has implemented organizational communication principles such as clarity of information, openness, response speed, and the relevance of communication to members' needs. However, challenges still exist in its implementation, such as gaps in the utilization of digital technology, insufficient feedback from members, and hierarchical barriers in information dissemination. To overcome these obstacles, KADIN needs to optimize the use of communication technology, enhance communication training for members, and create more discussion forums to increase information openness.</em></p> Yati Lismiati Dedi Mulyasana Diani Indah Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 478 492 10.38204/komversal.v7i2.2586 Analisis Konten Tiktok @Dokterdetektif Sebagai Media Informasi Dan Edukasi Skincare https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2339 <p>Social media platforms, particularly TikTok, have become easily accessible tools for the public, serving not only entertainment purposes but also as sources of education and information across various fields, including skincare. Numerous influencers share skincare-related content on their TikTok accounts, one of whom is @dokterdetektif. Through this account, @dokterdetektif provides educational content and information about skincare, including laboratory test results of various skincare products. The objective of this research is to understand and analyze the strategies employed by @dokterdetektif in delivering skincare education and information to their followers on TikTok. This study utilizes a qualitative method with a content analysis approach. The analysis aims to examine how content is presented to the audience and how it effectively educates and informs them. The findings of this research indicate that TikTok offers a broad reach to the public, and @dokterdetektif optimizes this potential through effective strategies. These include presenting engaging content, unique visuals, and maintaining credibility to build public trust. Such approaches contribute to the widespread dissemination of skincare education and information.</p> <p>Keywords: @dokterdetektif, Content Analysis, TikTok</p> Syahla Salsabilah Mayasari Tri Susanto Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 493 500 10.38204/komversal.v7i2.2339 Makna Pengasuhan Ayah Tunggal Dalam Film Fatherhood Karya Paul Weitz (Analisis Semiotika Roland Barthes) https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2349 <p>This study aims to explore the meaning of single fatherhood in the film Fatherhood directed by Paul Weitz through Roland Barthes' semiotic approach. The film was chosen because it represents a shift in gender roles in parenting and portrays the social construction of the father figure in media. This research employs a qualitative method by observing key visual and verbal scenes in the film. The analysis uses Roland Barthes' semiotic framework, which includes three levels of meaning: denotation, connotation, and myth. The findings reveal that the character Matt, as a single father, is portrayed not only as a provider of physical needs but also as an emotional caregiver who is loving and responsible. The film breaks traditional myths about masculinity and gender roles in families, and builds a new narrative that fathers are also capable of fulfilling the dual role of a complete parent. This study recommends the importance of fair and inclusive media representations of modern family dynamics and emphasizes that parenting should not be confined to one gender.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;</p> <p><strong>Keywords:</strong> single father, parenting, Fatherhood film, semiotics, Roland Barthes</p> Sigit Prayuda Wahyu Utamidewi Khairul Arief Rahman Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 501 516 10.38204/komversal.v7i2.2349 Strategi Komunikasi Dinas Pertanian Kota Semarang pada KWT Puspitasari https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2345 <p>Sektor pertanian di Kota Semarang memiliki peran penting dalam mendukung kebutuhan pangan masyarakat. Namun, data menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2018 hingga 2022, terjadi penurunan signifikan pada luas lahan pertanian, dari 2.421,3 hektare menjadi 2.216,53 hektare. Penurunan ini disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi perumahan, kawasan industri, dan infrastruktur lainnya. Dampaknya adalah menurunnya kapasitas produksi pangan dan meningkatnya ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah, yang pada akhirnya memengaruhi kestabilan harga dan ketahanan pangan kota. Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Pertanian Kota Semarang melakukan penguatan kelembagaan pertanian melalui pembentukan kelompok tani (PokTan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Salah satu kelompok yang menunjukkan perkembangan kemampuan adalah KWT Puspitasari, yang telah mencapai tingkat kelas madya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi yang digunakan penyuluh pertanian dalam memberdayakan KWT Puspitasari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi mencakup perencanaan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik kelompok, penyampaian pesan secara partisipatif, serta penggunaan komunikasi persuasif, edukatif, dan motivatif secara konsisten. Strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan partisipasi anggota KWT. Penelitian ini menegaskan pentingnya komunikasi pembangunan dalam keberhasilan program pertanian dan mendukung ketahanan pangan berkelanjutan di wilayah perkotaan.</p> anistia rizki apriliana muhammad noor hidayat Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 517 531 10.38204/komversal.v7i2.2345 Pengalaman Culture Shock Pada Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 Di Universitas Sari Mutiara Indonesia https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2365 <p class="Komversal18ABSTRAKBodiInd"><span lang="IN">Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengalaman <em>culture shock</em> yang dialami oleh mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 di Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan. Secara khusus, penelitian ini mengkaji tahapan <em>culture shock</em> berdasarkan konsep U-Curve dari Samovar serta cara mengatasi <em>culture shock</em> yang digunakan mahasiswa dalam menghadapi perbedaan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi pustaka. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Anxiety</em>/<em>Uncertainty</em> <em>Management</em> Theory (AUM) dari William Gudykunst untuk menjelaskan pengelolaan kecemasan dan ketidakpastian dalam komunikasi lintas budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta PMM mengalami keempat tahap <em>culture shock</em>: fase optimistik, fase masalah kultural, fase <em>recovery</em>, dan fase penyesuaian. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami logat, norma sosial, dan gaya komunikasi lokal yang khas, khususnya logat Batak yang dianggap keras. Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa menerapkan berbagai cara seperti mempelajari bahasa lokal, menyesuaikan gaya hidup, mencari dukungan sosial, serta bersikap terbuka dan <em>mindfullnes</em> terhadap perbedaan. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan adaptasi budaya ditentukan oleh kemampuan mahasiswa dalam mengelola kecemasan dan ketidakpastian, serta dukungan lingkungan sekitar. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman dinamika <em>culture shock</em> dalam konteks mobilitas akademik domestik yang masih jarang dikaji.</span></p> Aas Rismayanti Fardiah Oktariani Lubis Luluatu Nayiroh Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 532 546 10.38204/komversal.v7i2.2365 Analisis Motivasi Pembelian Produk Skincare Melalui Fitur Tiktok Shop https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2389 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motivasi Gen Z di Desa Bojong Nangka dalam membeli produk Glad2Glow melalui fitur TikTok <em>Shop</em>. Penelitian ini menggunakan Teori Hirarki Kebutuhan Maslow sebagai kerangka konseptual, yang mengkategorikan lima kebutuhan individu. Serta, model AIDA untuk memahami proses pengambilan keputusan pembelian. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam terhadap lima narasumber yang mewakili karakteristik Gen Z. Data yang diperoleh kemudian dianalisis, yang memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi pola-pola dan tema yang muncul dari respons narasumber. Hasil analisis menunjukkan <em>skincare</em> sebagai kebutuhan penting untuk meningkatkan penampilan dan rasa percaya diri, serta sebagai investasi jangka panjang. Penggunaan <em>skincare</em> memberikan rasa aman dan pengakuan sosial melalui penampilan yang terawat, didukung oleh umpan balik positif di media sosial. Proses pembelian mengikuti model AIDA, dengan konten menarik dan testimoni yang meningkatkan kepercayaan. Kemandirian finansial mendorong mereka untuk berbelanja, menciptakan hubungan kuat antara perawatan diri dan interaksi sosial.bahwa <em>skincare</em> dianggap sebagai kebutuhan dasar yang mendukung kesehatan kulit, meningkatkan rasa percaya diri, dan memberikan kenyamanan dalam interaksi sosial. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi pemasar untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan untuk segmen Gen Z, dengan mempertimbangkan karakteristik dan kebiasaan belanja mereka.</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Gen Z, <em>Skincare</em>, TikTok <em>Shop</em>, Motivasi Pembelian</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>This study aims to analyze the motivation of Gen Z in Bojong Nangka Village in buying Glad2Glow products through the TikTok Shop feature. This research uses Maslow's Hierarchy of Needs Theory as a conceptual framework, which categorizes five individual needs. As well as, the AIDA model to understand the purchasing decision-making process. The method in this research is qualitative, with data collection techniques in the form of in-depth interviews with five interviewees who represent the characteristics of Gen Z. The data obtained is then analyzed, which allows for an understanding of the purchase decision-making process. The data obtained was then analyzed, which allowed the researcher to identify patterns and themes that emerged from the interviewees' responses. The results of the analysis show skincare as an important need to improve appearance and self-confidence, as well as a long-term investment. Skincare use provides a sense of security and social recognition through a well-groomed appearance, supported by positive feedback on social media. The buying process follows the AIDA model, with engaging content and testimonials increasing trust. Financial independence drives them to shop, creating a strong link between self-care and social interaction.that skincare is perceived as a basic necessity that supports skin health, boosts self-confidence, and provides comfort in social interactions. These findings provide valuable insights for marketers to design more effective and relevant marketing strategies for the Gen Z segment, by considering their characteristics and shopping habits.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Gen Z, Skincare, Tiktok Shop, Purchase Motivation</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> Talita Dioni Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 547 560 10.38204/komversal.v7i2.2389 Meredam Krisis dalam Praktik Humasda PT. KAI DAOP 4 Semarang pada Media Online Jawa Tengah https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2388 <p><em>This study examines the strategy of the Regional Public Relations (Humasda) of PT. KAI (Persero) DAOP 4 Semarang in managing crises arising from online media coverage in Central Java. The focus is on the stages of crisis communication management, forms of crisis communication, channels, key messages, and communication styles used in responding to negative news. The research also analyzes internal and external factors that influence the effectiveness of these strategies. Using a qualitative approach with a case study design, data were collected through in-depth interviews and media document analysis. Thematic analysis techniques were employed. The findings are expected to provide an in-depth understanding of crisis communication management practices, identify best practices and challenges, and offer both theoretical and practical contributions to the development of crisis management in state-owned enterprises (BUMN) in the digital era.</em></p> Dimas Restu Cahya Agus Triyono Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 561 575 10.38204/komversal.v7i2.2388 Pemanfaatan Media Sosial TikTok dalam Pemasaran Properti Grand Nusa Indah Cileungsi https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2337 <p>Fenomena pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi pemasaran semakin berkembang, terutama dengan hadirnya platform TikTok yang menawarkan berbagai fitur interaktif. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh strategi pemasaran properti yang dilakukan oleh pengembang Grand Nusa Indah Cileungsi melalui live streaming di TikTok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media sosial TikTok dimanfaatkan dalam mendukung komunikasi pemasaran properti tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan TikTok sebagai media pemasaran memberikan ruang interaksi langsung antara penjual dan calon pembeli, serta menciptakan hubungan yang lebih dekat secara emosional. Strategi konten yang digunakan meliputi penyajian informasi unit rumah, penawaran harga menarik, dan interaksi langsung saat siaran langsung. Temuan ini menunjukkan adanya cara baru dalam komunikasi pemasaran properti yang lebih dinamis, partisipatif, dan berbasis digital.</p> safiil anam Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 576 590 10.38204/komversal.v7i2.2337 Gaya Hidup Hedonisme Sebagai Representasi Identitas Diri Generasi Z Di Media Sosial https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2596 <p><em>The hedonistic lifestyle represented through Instagram social media is a form of self-expression that is selectively constructed by users. In this context, Instagram not only functions as a means to share moments, but also as a space for representing self-identity that is close to symbolic meaning and status values. This study aims to determine and explain the phenomenon of hedonistic lifestyle as the self-identity of Generation Z Instagram social media users in East Jakarta. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Data were obtained through interviews with five Generation Z informants who actively use Instagram and observations of the informants' personal Instagram accounts. Data analysis conducted in this study used the Miles and Huberman model, which includes data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The theories used in this study are Identity Theory by Manuel Castells and Consumer Theory by Erich Fromm. The results of the study show that the hedonistic lifestyle uploaded by informants on Instagram is one way for Generation Z to represent their identity in the digital realm. Posts about branded goods, doing activities in exclusive places, and aesthetic lifestyles are symbolic forms of social status and self-existence. However, the identity displayed is not a complete reflection of real life, but rather an ideal version of oneself constructed according to social expectations. This phenomenon is also inseparable from social pressure, digital validation culture, and the tendency of fear of missing out (FOMO) which influences the hedonistic lifestyle of Generation Z on social media.</em></p> Meri Marsia Taruli Siahaan Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 591 602 10.38204/komversal.v7i2.2596 Analisis Penggunaan Bahasa Daerah Sunda Pada Keterampilan Interaksi Sosial Dalam Komunikasi Mahasiswa https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2281 <p><em>This study aims to analyze the impact of Sundanese regional language use on the social interaction skills of local university students within a multicultural campus environment. Employing a qualitative approach through in-depth interviews, the research explores the experiences of students at Universitas Pendidikan Indonesia who are native to West Java and how they communicate with peers from diverse cultural backgrounds. The findings reveal that the dominant use of Sundanese provides a sense of comfort and strengthens cultural identity, yet may also hinder communication and create a sense of exclusivity when used excessively in heterogeneous social settings. Linguistic adaptation through the use of Indonesian as a lingua franca emerges as a key strategy for fostering inclusive and harmonious interactions. These insights highlight the importance of balancing the preservation of regional languages with adaptive communication skills in higher education environments.</em></p> Naufal Nuurul Aziz Firman Aziz Ryan Ferdiana Andita Dwi Andjani Herga Andar Lempi Zaki Maula Hikam Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-03 2025-09-03 7 2 618 632 10.38204/komversal.v7i2.2281 Analisis Aspek Kematangan Emosi dan Pengembangan Hubungan Interpersonal dalam Konten Youtube Parentalk https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2290 <p>Marriage is an important phase in life that requires emotional readiness and good communication to avoid conflict and marriage. This study aims to analyze aspects of emotional maturity and interpersonal relationship development in Parentalk YouTube podcast content. The method used is qualitative descriptive content analysis of relevant podcast content during the period January to December 2024. The results of the study show that Parentalk podcast content successfully conveys the importance of emotional maturity in relationships, with speakers who are able to manage stress and express emotions healthily. Each stage of a couple's interaction, from initiation to bonding, has a strategic role in building and strengthening emotional relationships. This study concludes that emotional maturity contributes significantly to the quality of communication and reducing conflict in marriage. With an in-depth and applicable approach, Parentalk content can be an effective source of information and educational media for couples to build healthy, harmonious, and sustainable relationships.</p> Najma Fadhila Anggiawan Mutia Rahmi Pratiwi Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-02 2025-09-02 7 2 618 632 10.38204/komversal.v7i2.2290 Strategi Komunikasi The Gade Coffee & Gold Sebagai Identitas Jenama Pt Pegadaian https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2468 <p>The Gade Coffee &amp; Gold merupakan inovasi dari PT Pegadaian yang menggabungkan konsep kafe dengan edukasi keuangan sebagai strategi membangun identitas jenama yang lebih dekat dengan masyarakat, khususnya generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran The Gade Coffee &amp; Gold sebagai identitas jenama PT Pegadaian. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi langsung di outlet The Gade Coffee &amp; Gold Sarinah, serta analisis konten akun Instagram @thegade.coffeegold pada periode 1 Januari hingga 31 Mei 2025. Analisis menggunakan teori <em>Brand Identity</em> dari David A. Aaker yang mencakup empat dimensi, yaitu <em>Brand as Product, Brand as Organization, Brand as Person, dan Brand as Symbol.</em> Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas jenama dibangun secara konsisten melalui pengalaman <em>offline</em> di outlet dengan pemanfaatan materi promosi visual dan peran barista sebagai komunikator jenama serta <em>online</em> melalui Instagram yang menyajikan konten gaya hidup, edukasi keuangan, serta promosi. Namun, interaksi dua arah dengan audiens di Instagram terlihat masih belum optimal. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan dalam membangun komunikasi yang lebih interaktif dengan audiens.</p> <p>Kata kunci: identitas jenama, strategi komunikasi, The Gade Coffee &amp; Gold, PT Pegadaian, generasi muda.</p> Isna Irawati Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-01 2025-09-01 7 2 633 647 10.38204/komversal.v7i2.2468 Strategi Branding Nescafe Melalui Coffee Booth Di Bandung Pendekatan Experiential Marketing https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2597 <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'Cambria',serif;">The intense competition within the instant coffee market in Indonesia necessitates the implementation of marketing strategies that are not only informative but also capable of building holistic and memorable consumer experiences. This research focuses on a case study of Nescafé, which utilizes an experiential marketing approach through the activation of its coffee booths in Bandung as a strategic means to enhance brand engagement and consumer loyalty. The primary objective of this study is to analyze Nescafé's branding strategy by referencing Schmitt's five dimensions of experiential marketing (1999): Sense, Feel, Think, Act, and Relate. The research employs a descriptive qualitative method, with data collection techniques comprising observation and literature review. The findings indicate that Nescafé's coffee booths effectively integrate all five dimensions in consumer interactions, creating a comprehensive experience. In conclusion, Nescafé's implementation of experiential marketing has proven capable of fostering positive brand experiences, strengthening brand image, and increasing engagement among young consumers in Bandung.</span></p> Mira Renata Mira Renata Taufiq Furqon Nurhakim Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-03 2025-09-03 7 2 648 659 10.38204/komversal.v7i2.2597 Analisis Resepsi Warga Nu Terhadap Pemberitaan Gus Miftah Olok-Olok Penjual Es Di Medi Online https://jurnal.plb.ac.id/index.php/komversal/article/view/2498 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resepsi warga Nahdlatul Ulama (NU) terhadap pemberitaan media online mengenai kasus Gus Miftah yang diduga mengolok-olok penjual es. Gus Miftah, sebagai pendakwah dan pejabat pemerintah, menjadi sorotan publik setelah insiden tersebut, yang berujung pada pengunduran dirinya dari jabatan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi Stuart Hall, melibatkan wawancara mendalam terhadap lima informan dari kalangan NU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan warga NU terhadap pemberitaan tersebut bervariasi, tergantung pada latar belakang sosial, budaya, dan pengalaman individu. Sebagian informan menerima pemberitaan secara dominan (dominant hegemonic position), sementara yang lain mengambil posisi negosiasi (negotiated position) atau bahkan menolak pesan media (oppositional position). Faktor-faktor seperti kepercayaan terhadap media, pemahaman agama, dan tradisi pesantren turut memengaruhi resepsi mereka. Penelitian ini mengungkapkan kompleksitas interaksi antara media, budaya, dan audiens dalam konteks komunikasi massa di era digital.</p> <p>Kata Kunci: <em>Analisis Resepsi</em><em>, Pemberitaan, Gus Miftah, Warga NU</em></p> Andi Surya Nibrosu Rohid Satya Irawatiningrum Copyright (c) 2025 KOMVERSAL 2025-09-20 2025-09-20 7 2 660 673 10.38204/komversal.v7i2.2498