Analisis Teori Jarum Hipodermik Pada Berita Hoax Kasus Pembullyan Audrey Zildvanka

  • Diar Putri Ananda Universitas Tidar
  • Alya Ayu Lestari Universitas Tidar
  • Innosentia Kunthi Accarya Janis Satria Putri Universitas Tidar
  • Ella Dionita Luang Phakdy Universitas Tidar
  • Muhammad Arifin Universitas Tidar
Keywords: Hoax, Hypodermic Needle Theory, Mass Media, Public Opinion, Media Literacy

Abstract

In Indonesia, hoax news has become a serious issue, akin to floating debris in various media platforms. Hoaxes spread rapidly, influencing public opinion and potentially inciting conflicts. One notable case in Indonesia is the dissemination of hoax news about the bullying of a junior high school student named Audrey Zidvanka. This research aims to analyze how the hypodermic needle theory applies to this case. A qualitative study was conducted by gathering and analyzing information about the bullying case of Audrey Zidvanka from the online news platform detik.com, as well as information about the hypodermic needle theory from journals and scientific articles. The study found that mass media significantly influences public opinion. Through intensive reporting involving credible sources, as exemplified by detik.com, the media effectively convinced the public that the incident experienced by Audrey Zidvanka was an intolerable act of violence. Intensive and emotional reporting by the media, particularly online news outlets, prompted the public to accept information passively without thorough verification. The bullying case involving Audrey Zidvanka highlights the importance of media literacy in the digital age. The rapid dissemination of information through social media makes us vulnerable to misinformation and hoaxes. To prevent similar cases in the future, raising public awareness about the importance of critically evaluating information is crucial.

 

Di Indonesia, berita hoax telah menjadi masalah serius, seperti sampah yang mengapung di berbagai media. Hoax menyebar dengan sangat cepat, mempengaruhi opini publik, dan dapat memicu konflik. Salah satu contoh kasus yang terjadi di Indonesia adalah penyebaran berita hoax tentang kasus pembullyan salah seorang siswi SMP bernama Audrey Zildvanka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana teori jarum hipodermik bekerja pada kasus tersebut. Penelitian kualitatif dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan informasi mengenai berita pembullyan Audrey Zildvanka pada platform berita online detik.com serta informasi mengenai teori jarum hipodermik pada jurnal dan artikel ilmiah. Penelitian ini menemukan bahwa media massa memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk opini publik. Melalui pemberitaan yang intensif dan melibatkan berbagai narasumber kredibel, seperti yang dilakukan oleh detik.com, media berhasil meyakinkan masyarakat luas bahwa kasus yang diamali oleh Audrey Zildvanka  merupakan tindakan kekerasan yang tidak dapat ditoleransi. Pemberitaan yang intensif dan emosional dari media, khususnya berita online, mendorong masyarakat untuk menerima informasi secara pasif tanpa melakukan verifikasi mendalam. Kasus bullying yang dilami oleh Audrey Zildvanka menyoroti pentingnya literasi media dalam era digital. Penyebaran informasi yang cepat melalui media sosial membuat kita rentan terhadap misinformasi dan hoax. Untuk mencegah terulangnya kasus serupa, kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengevaluasi informasi secara kritis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aryandani, R. (2024, April 15). Pasal ntuk Menjerat Penyebar Hoax. Hukumonline.com, https://www.hukumonline.com/klinik/a/pasal-untuk-menjerat-penyebar-ihoax-i-lt5b6bc8f2d737f/

Ambar. (2017, May 26). Teori Jarum Hipodermik-Asumsi-Konsep-Kritik. Retrieved from PakarKomunikasi.com: https://pakarkomunikasi.com/teori-jarumhipodermik

Effendi, E., Dewi, P. K., Nabila, F., & Natasya. (2023). “Teori Peluru Ajaib”. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5(2), 5217-5218, 5218-5219. Universitas Pahlawan TuankuTambusai.

Katz, E. (1955). Mass communication research and the study of culture. In R. Dickinson, et al. (Eds.), Approaches to media: A reader (pp. 23-38). London: Arnold.

Lasswell, H. D. (1948). The Structure and Function of Communication in Society. In L. Bryson (Ed.), The Communication of Ideas. New York: Harper & Row.

Marwan, Moch Ravi dan Prasanti, Tafana Dwi. 2022. "Analisis Penyebaran Berita Hoax PadaPengguna Media Sosial Berdasarkan Hypodermic Needle Theory". JUKIM: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Hal 49-50.

Meleong, L. J. (2018) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Newcomerscuerna.org. 2024. "Sejarah Detik.com: Perjalanan Media Online Terkemuka di Indonesia". (Diakses 31 Oktober 2024)

Puspianto, A. (2022). Peluang dan Tantangan Media Massa di Era Cyber (Perspektif Hypodermic Needle Theory dan Uses And Gratification Theory). An-Nida': Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 10(2), 22-45.

Sopiyan, W., Solimin, S., Qomarullah, M., Ulfinuwa, N., & Nurjanah, I. (2023). Analisis TeoriHypodermic Needle Pada Iklan Sirup Marjan di Bulan Ramadhan Tahun 2023. Jurnal Khabar: Komunikasi dan Penyiaran Islam, 5(1), 29-40, 35.

Published
2025-02-02
How to Cite
Diar Putri Ananda, Alya Ayu Lestari, Innosentia Kunthi Accarya Janis Satria Putri, Ella Dionita Luang Phakdy, & Muhammad Arifin. (2025). Analisis Teori Jarum Hipodermik Pada Berita Hoax Kasus Pembullyan Audrey Zildvanka. KOMVERSAL, 7(1), 259-272. https://doi.org/10.38204/komversal.v7i1.2158